Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Di dalam penelitian dibutuhkan teknik pengumpulan data yang tepat.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara:
1. Berdasarkan Setting
a. Setting alamiah
b. Laboratorium dengan metode eksperimen
c. Di rumah dengan responden
d. Seminar, diskusi, dll.
2. Berdasarkan Sumber
a. Primer
b. Sekunder
3. Berdasarkan Cara
a. Pengamatan (observasi)
b. Wawancara (interview)
c. Angket (kuesioner)
d. Dokumentasi
e. Gabungan (triangulasi)
Di dalam penelitian dibutuhkan teknik pengumpulan data yang tepat.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara:
1. Berdasarkan Setting
a. Setting alamiah
b. Laboratorium dengan metode eksperimen
c. Di rumah dengan responden
d. Seminar, diskusi, dll.
2. Berdasarkan Sumber
a. Primer
b. Sekunder
3. Berdasarkan Cara
a. Pengamatan (observasi)
b. Wawancara (interview)
c. Angket (kuesioner)
d. Dokumentasi
e. Gabungan (triangulasi)
Pengertian Observasi
Alwasilah C. (2003: 211), observasi adalah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana uamh diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan reliabilitas.
Bungin (2007: 115), observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.
Syaodih N. (2006: 220), observasi/pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Pentingnya Observasi dalam Penelitian Kualitatif
Alwasilah C. (2003: 214) menjelaskan perlunya observasi dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a. Perilaku responden secara alami sesungguhnya adalah manifestasi kode dan aturan dalam suatu budaya, bukan sekedar rutinitas kultural.
b. Tugas peneliti kualitatif adalah mengekplisitkan aturan dan kode itu dengan konteks keterjadian tingkat laku dalam persepsi emik para responden
c. Budaya
Kriteria dan Lingkup Observasi
a. Kriteria Observasi (Selltiz)
- Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara serius
- Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan
- Pengamatan dicatat secara sistemik dan dihubungkan dengan proporsi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian
- Pengamatan dapat dicek atau dikontrol mengenai keabsahannya
Observasi dapat menjadi teknik pengumpulan data secara ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat:
- Diabdikan pada pola dan tujuan penelitian yang sudah ditetapkan
- Direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, dan tidak secara kebetulan (accidental) saja
- Dicatat secara sistematis
- Validitas, reliabilitas, dan ketelitiannya dicek dan dikontrol
Spradley (Alwasilah C., 2002: 218) mengajukan 5 kriteria untuk memilih fokus observasi, yaitu:
- Minat pribadi (personal interest)
- Saran dan informan (suggestion by informants)
- Minat teoritis (theoritical interest)
- Etnografis strategis (strategic ethnography)
- Ranah penghimpun (organizing domain)
Tahapan-Tahapan Observasi
a. Tahap Deskripsi
Merupakan tahap dimana si pengamat memasuki situasi sosial.
b. Tahap Reduksi atau Terfokus
Menentukan fokus, yaitu memilih diantara yang telah dideskripsikan.
c. Tahap Seleksi
Merupakan tahap mengurai fokus menjadi komponen yang lebih rinci.
Manfaat Observasi Menurut M.Q. Patton
- Peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi
- Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif
- Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau yang tidak diamati orang lain
- Peneliti dapat menemukan hal-hal diluar persepsi responden
- Peneliti tidak hanya dapat mengadakan pengamatan akan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi.
Unsur-Unsur Observasi (Merriam (Alwasilah C., 2003: 215))
- Latar (setting)
- Pelibat (participant)
- Kegiatan dan interaksi (activity and interaction)
- Frekuensi dan durasi (frequency and duration)
- Faktor subti (subtle factors)
Sasaran Observasi:
- Ruang dan tempat
- Pelaku
- Kegiatan
- Benda atau alat
- Waktu
- Peristiwa
- Tujuan
- Perasaan
Macam Observasi
Macam observasi menurut Faisal S. (1990):
- Observasi berpartisipasi (participant observation)
- Observasi yang terang-terangan dan samar (overt observation and covert observation)
- Observasi tak berstruktur (unstructured observation)
Menurut Spradley, observasi terbagi dalam 5 bentuk:
- Tidak berpartisipasi
- Partisipasi pasif (passive participation)
- Partisipasi moderat (moderate participation)
- Partisipasi aktif (active participation)
- Partisipasi lengkap (complete participation)
Macam-Macam Teknik Observasi
1. Observasi Partisipatif
- Partisipasi pasif
- Partisipasi moderat
- Partisipasi aktif
- Partisipasi lengkap
2. Observasi terus terang atau tersamar
3. Observasi tak berstruktur
Kelebihan Observasi
- Peneliti mengetahui kejadian yang sebenarnya
- Peneliti dapat mencatat kebenaran yang terjadi
- Penelliti dapat memahami substansi
- Memudahan peneliti dalam memahami perilaku yang kompleks
- Bagi informan yang tidak memiliki waktu masih bisa memberikan kontribusi dengan mengijinkan untuk diobservasi
- Observasi memungkinkan pengumpulan data yang tiak mungkin dilakukan oleh teknik lain
Kekurangan Observsi
- Memakan waktu yang lama
- Tergantung pada kepiawaian pengamat
- Observer apalagi yang dikenal dan disegani bisa mempengaruhi perilaku partisipan
- Observer yang berperan serta kurang memiliki waktu untuk membuat catatan hasil pengamatannya
- Menghasilkan data yang banyak dan kadang-kadang tidak sistematis
Validitas dan Reliabilitas Observasi
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam rangka menjaga validitas dan reliabilitas observasi (Prodait, 2006):
- Peneliti selalu siaga dengan catatan lapangan. Catatan lapangan biasanya ditulis setelah observasi dan saran dibuat sedini mungkin.
- Mengobservasi dengan menggunakan suatu jadwal akan membantuk peneliti menekan ketidakpastian.
- Reliabilitas observasi berasal dari konsistensi pengamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar