Selasa, 10 Mei 2016

DEFINISI OPERASIONAL

Penelitian ilmiah diawali dengan pertanyaan mendasar tentang suatu fenomena.
Contoh: Mengapa cakupan imunisasi di Kabupaten X lebih rendah daripada target pemerintah?
Maka dilakukan penelitian untuk mengetahui jawabannya. Penelitian ilmiah:
1. Terbuka: Dapat diakses oleh siapa saja.
2. Objektif: Menyajikan fakta apa adanya, bukan interpretasi.
3. Empiris: Hanya yang dapat diketahui dan dapat diukur.
4. Sistematis: Menggunakan penelitian yang telah ada sebagai dasar untuk kajian literatur.
5. Prediktif: Hasil penelitian dapat membantu memprediksi masa depan.

 Tahapan Penelitian

 

Variabel

Penelitian bersifat empiris. Maksud dari empiris yaitu terukur atau dapat diukur. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, konsep harus diubah menjadi variabel.

Contoh:
Konsep: Badan
Variabel: Tinggi Badan, Berat Badan

Konsep: Penduduk
Variabel: Jenis Kelamin, Etnis 

Atribut atau nilai adalah karakteristik suatu benda. Variabel adalah pengelompokan logis dari sejumlah atribut.

Contoh:
Atribut: Wanita, Laki-Laki
Variabel: Jenis Kelamin

Atribut: Petani, Guru, Wiraswasta
Variabel: Pekerjaan

 Variabel merupakan sesuatu yang diukur dalam penelitian. Dalam hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, variabel terdiri atas:
1. Variabel Dependen
Merupakan variabel yang diteliti yang nilainya berasal dari pengaruh dari variabel independen (apa yang ingin dijelaskan oleh peneliti).
2. Variabel Independen
Merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain.

 
 

 Definisi Operasional

Berfungsi untuk menjelaskan secara tepat bagaimana suatu variabel akan diukur.
Variabel harus didefinisikan dengan jelas. Definisi suatu variabel diperoleh dari telaah terhadap teori yang ada. Bisa jadi suatu variabel memiliki berbagai definisi yang berbeda. Peneliti harus memilih definisi yang akan ia gunakan dalam penelitiannya. Contoh: Tingkat sosial ekonomi, kasus diare, dll.

Pengukuran

Pengukuran adalah memberikan nilai pada suatu objek atau peristiwa menurut aturan tertentu. Contoh: Tinggi badan responden A adalah 170 cm.
Pengukuran menggunakan instrumen atau alat ukur. Instrumen untuk mengukur variabel harus dinyatakan dengan jelas. Contoh: Kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan, termometer untuk mengukur suhu, dll.
Pengukuran mengandung 3 konsep:
1. Nilai: Memiliki makna kuantitatif yang jelas, dapat digunakan untuk penghitungan matematika dan statistik.
2. Peruntukan: Ditujukan pada suatu objek. Contoh: Nilai I diberikan kepada orang yang mengunjungi fasilitas rawat jalan dalam satu bulan terakhir.
3. Aturan: Teknik pengukuran harus dapat dijelaskan dengan cermat. Contoh: Mengukur tingkat pengetahuan remaja tentang personal hygiene.

Instrumen pengukur harus:
1. Valid
Sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Mengukur validitas instrumen membutuhkan penilaian yang cermat. Contoh: Mengukur tingkat kecerdasan dengan tes IQ vs. frekuensi kunjungan ke perpustakaan.
2. Reliabel
Merupakan tingkat kehandalan atau kepercayaan terhadap suatu hasil pengukuran. Suatu pengukuran disebut reliabel jika konsisten memberikan jawaban yang sama. Contoh: Mengukur jarak dengan jengkal.

 Hasil Pengukuran

1. Data Diskrit (Discrete)
a. Data diperoleh dari hasil perhitungan
b. Hanya berupa nilai bulat
Contoh: Jumlah anggota keluarga

2. Data Kontinu (Continuous)
a. Data diperoleh dari hasil pengukuran
b. Dapat berupa nilai pecahan
Contoh: Tinggi Badan

Skala atau Tingkat Pengukuran Variabel

1. Nominal
a. Tingkat pengukuran paling sederhana
b. Tidak ada jarak maupun urutan antar kategori dalam variabel
c. Pengkategorian tidak tumpang tindih (mutually exclusive) dan tuntas (exhaustive).
d. Kalaupun diberi angka, hanya melambangkan pengkodean
e. Dengan tingkat ukuran nomina, peneliti mengelompokkan respondennya ke dalam dua kategori atau lebih
Contoh:
Jenis Kelamin: Pria, Wanita
Jenis Pekerjaan: Petani, Nelayan, PNS, Pegawai Swasta
Agama: Islam, Budha, Katolik, Protestan, Hindu

2. Ordinal
Memungkinkan peneliti mengurutkan respondennya dari tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi menurut atribut tertentu. Namun tidak menunjukkan interval.
Contoh:
Status ekonomi keluarga:
- Kelas Ekonomi Rendah
- Kelas Ekonomi Menengah
- Kelas Ekonomi Atas
Kalaupun diberi kode angka, bukan berarti rumah tangga di kelas ekonomi atas tiga kali lebih kaya daripada kelas ekonomi rendah.

3. Interval
Mengurutkan responden atau objek seperti pada ordinal. Memberi informasi tentang interval atau jarak. Interval yang sama pada skala interval mewakili jarak yang sama pula pada objek. Namun hanya menggambarkan ranking.
Contoh:
Mahasiswa A mempunyai IP = 4
B dengan IP = 3,5
C dengan IP = 3
C dengan IP = 2,5
E dengan IP = 2
Dapat disimpulkan bahwa interval antara mahasiswa A dengan C sama dengan interval antara mahasiswa C dan E. Tetapi hanya ranking, tetap tidak bisa dikatakan bahwa mahasiswa A dua kali lebih pintar daripada mahasiswa E.

4. Rasio
Menunjukkan interval antar responden. Ada informasi mengenai jumlah absolut atribut yang dimiliki oleh responden. Sehingga interval tidak dinyatakan sebagai perbedaan nilai antar responden, tetapi antara responden dengan nilai nol absolut. Dapat diterapkan operasi matematika.
Contoh: 
Balita A dengan berat 3000 gram, Balita B dengan berat 6000 gram. Dapat dikatakan bahwa Balita B dua kali lebih berat daripada Balita A. 

Skala Pengukuran yang Sering Digunakan

1. Skala Peringkat Sederhana
Peneliti dapat meminta responden untuk membuat peringkat dari objek yang diteliti. Skala peringkat yang biasa digunakan adalah 1-10.
Contoh: Dengan skala 1-10, nilai mana yang menunjukkan ketertarikan anda terhadap program senam masal di Kelurahan A? (Semakin tinggi nilainya menunjukkan anda semakin tertarik).

2. Skala Likert
Peneliti harus merumuskan sejumlah pertanyaan mengenai suatu topik. Responden diminta memilih apakah:
- Sangat Setuju (poin 5)
- Setuju (poin 4)
- Ragu-Ragu (poin 3)
- Tidak Setuju (poin 2)
- Sangat Tidak Setuju (poin 1)
Setiap jawaban memiliki bobot yang berbeda. Seluruh jawaban responden dijumlahkan berdasarkan bobotnya sehingga menghasilkan suatu skor tunggal mengenai suatu topik. Contoh: Sikap.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar