Macam-Macam Instrumen Penelitian
1. Wawancara : Menggunakan Kuesioner, Catatan, dll.
2. Observasi : Menggunakan Check-List, Kamera, Catatan, dll.
3. Pengukuran : Menggunakan alat yang sesuai.
4. Angket : Menggunakan Angket.
5. FGD (Focus Group Discussion) : Menggunakan Catatan, Tape Recorder, dll.
6. Deep Interview : Menggunakan Catatan / Pedoman.
Macam-macam instrumen penelitian tergantung kepada:
1. Tujuan penelitian2. Jenis data yang dikumpulkan
3. Tenaga, waktu dan dana yang tersedia
4. Tingkat ketelitian
5. Penelitian eksak atau sosial, dll.
1. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden dan interviewer tinggal memberikan jawaban.
Kuesioner adalah alat pengumpul data untuk memperoleh suatu data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Isi kuesioner harus sesuai dengan hipotesis penelitian.
Syarat Kuesioner:
1. Mencakup tujuan penelitian
2. Mudah ditanyakan
3. Mudah dijawab
4. Mencakup variabel penelitian
5. Data yang diperoleh mudah diolah
Jenis Kuesioner:
1. Kuesioner untuk keperluan administrasi, seperti formulir masuk, dan formulir klinik.
2. Kuesioner untuk observasi.
3. Kuesioner untuk wawancara, seperti personal interview, dan telephone interview.
Kesulitan dalam Interview:
1. Responden kurang mengerti maksud pertanyaan.
2. Kurang tepat mengingat atau lupa.
3. Tidak bersedia menjawab, karena sangat pribadi.
4. Mengerti pertanyaan, tapi kurang mampu menjawab dengan baik.
5. Mengerti pertanyaan dan tahu jawaban, tetapi pertanyaan kurang tepat diajukan kepada responden.
Syarat Mendesain Pertanyaan:
1. Maksud pertanyaan harus jelas, yaitu:
a. Menggunakan kata-kata yang jelas dan tepat
b. Pertanyaan tidak terlalu luas
c. Pertanyaan tidak terlalu panjang
d. Pertanyaan tidak boleh memimpin (leading)
e. Hindari pertanyaan yang double negative
2. Pertanyaan hendaknya membantu ingatan responden
3. Pertanyaan menjamin responden mudah menjawab
4. Hindari terjadinya bias, kalau tidak bisa yang tepat pakai range
5. Memotivasi responden untuk menjawab, pertanyaan yang menyenangkan dulukan, pertanyaan yang perlu ingatan atau sensitif kemudian
6. Dapat menyaring responden, perlu untuk menanyakan hal yang lebih spesifik
7. Pertanyaan dibuat sesederhana mungkin
Unsur-Unsur dalam Kuesioner:
1. Jenis Pertanyaan
a. Pertanyaan mengenai fakta (seks, income, agama, pendidikan, status perkawinan, jumlah anak, dsb).
b. Pertanyaan mengenai pendapat dan sikap (perasaan, kepercayaan, konsepsi/pendapat/ide).
c. Pertanyaan informatif, menghendaki jawaban dari apa yang telah diketahui, didengar, dan sejauh mana mereka mengetahuinya.
2. Bentuk Pertanyaan
a. Open Ended Question1) Free Response Question
2) Directed Response Question
Meskipun sulit/tidak bisa ditabulasi, tetapi mempunyai keuntungan dapat menggali semua pendapat, keinginan, dan sebagainya dari responden, sehingga kualitas data yang diperoleh dapat terjamin.
b. Closed Ended Question
1) Dichotomous Choice (Dua pilihan)
2) Multiple Choice, pertanyaan menyediakan beberapa alternatif jawaban, responden memilih satu.
3) Check List, responden diberi kebebasan memilih jawaban sebanyak mungkin sesuai dengan pendapatnya.
4) Ranking Question, responden menjawab sesuai dengan pendapatnya.
3. Isi Pertanyaan
a. Disesuaikan dengan tujuan penelitian
b. Dalam dangkalnya data yang digali
c. Banyak pertanyaan relatif, tergantung luasnya penelitian
d. Optimum memakan waktu 30 menit, maksimum 45 menit
e. Lebih 45 menit, responden bosan
4. Urutan Pertanyaan
a. Pertanyaan Introduksi (Pengantar), menjelaskan kepada responden tentang tujuan penelitian dan identitas responden.
b. Pertanyaan Pemanasan, mengenai latar belakang responden, dimana tinggal, dimana lahir, sudah berapa lama tinggal disini, dsb.
c. Pertanyaan Demografi, umur, sex, pekerjaan, etnis, agama, pendidikan, dsb.
d. Pertanyaan Pokok, pertanyaan yang berisi semua data dalam penelitian.
Uji Kuesioner:
1. Diuji dengan responden yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan responden tempat penelitian.
2. Jumlah responden untuk uji paling sedikit adalah 20 orang.
3. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari kuesioner.
Uji Validitas:
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Misalnya: Suatu kuesioner untuk mengukur pengetahuan responden tentang imunisasi maka akan menghasilkan data sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki oleh responden yang diukur.
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibuat mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, perlu diuji dengan uji korelasi antara skor tiap item pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut.
Apabila semua pertanyaan mempunyai korelasi yang bermakna dengan skor total, maka kuesioner tersebut mempunyai validitas yaitu validitas konstrak. Berarti semua item pertanyaan yang ada didalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur.
Contoh:
Rumus Product Moment Correlation:
Reliabilitas
Menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.
Perhitungan reliabilitas hanya dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memiliki validitas. Dengan demikian harus menghi1. tung validitas terlebih dahulu sebelum menghitung reliabilitas.
Teknik Perhitungan Reliabilitas:
1. Teknik Tes Ulang
a. Kuesioner diujikan pada sekelompok yang sama sebanyak 2 kali.
b. Selang waktunya 15-30 hari.
c. Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil pengukuran kedua.
d. Apabila nilai korelasinya lebih besar dari nilai korelasi tabel pada derajat kemaknaan 0,05, maka kuesioner tersebut reliabel.
2. Teknik Belah Dua
a. Kuesioner yang telah disusun dibagi dua secara random.
b. Pertanyaan dalam kuesioner harus cukup banyak, sekitar 40-60 pertanyaan.
Langkah-Langkah Uji:
1. Hitung validitas pada sejumlah responden, yang tidak valid dibuang.
2. Membagi dua pertanyaan yang valid secara random.
3. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan, sehingga akan menghasilkan dua kelompok skor total.
4. Melakukan uji korelasi antara belahan pertama dan kedua dengan product moment correlation
5. Bandingkan dengan nilai korelasi tabel. Apabila nilainya lebih besar dari nilai tabel berarti signifikan.
3. Teknik Paralel
a. Mempergunakan dua alat pengukur untuk mengukur aspek yang sama.
b. Kedua kuesioner tersebut diteskan terhadap sekelompok responden yang sama.
c. Hitung validitas masing-masing pertanyaan, dan pertanyaan yang tidak valid dibuang.
d. Hitung total skornya, dan masing-masing responden kedua kelompok dihitung korelasinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar