Rabu, 25 Mei 2016

TINJAUAN SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

Unsur-Unsur Inti Surveilans Kesehatan Masyarakat

Ada banyak definisi surveilans, namun, profesional kesehatan masyarakat setuju bahwa surveilans adalah aktifitas secara teratur dan terus-menerus (ongoing):
- Pengumpulan
- Analisis
- Interpretasi
- Diseminasi
Jika suatu program menjadi suatu program vital kesehatan masyarakat, maka program itu harus terkait dengan aksi kesehatan masyarakat. Banyak metode tersedia untuk mengerjakan tiap-tiap komponen.

Komponen Praktek Kesehatan Masyarakat

Komponen itu termasuk:
1. Surveilans
2. Riset: Epidemiologis, Laboratorium, Perilaku
3. Pelayanan (servis) kesehatan (termasuk evaluasi program)
4. Pelatihan
Komponen di atas saling menunjang satu dengan yang lain. Data surveilans harus digunakan untuk identifikasi riset dan kebutuhan pelayanan kesehatan, yang pada gilirannya membantu menentukan kebutuhan pelatihan. Aktivitas surveilans tidak menekankan investigasi epidemiologis dan pelayanan kesehatan.
Istilah epidemiologis tidak dapat secara tepat digunakan untuk memodifikasi surveilans. Istilah surveilans kesehatan masyarakat:
- Mendeskripsikan ruang lingkup (surveilans)
- Mengindikasikan konteks dalam peristiwa yang terjadi (kesehatan masyarakat)
Tanggung jawab dinas kesehatan untuk kesehatan penduduk tergantung pada surveilans karena fokus pada penyediaan:
a. Informasi untuk aksi kesehatan masyarakat
b. Suatu mekanisme evaluasi kontrol/program pencegahan

Tujuan Data Surveilans Kesehatan Masyarakat

1. Menilai status kesehatan masyarakat
2. Menentukan prioritas kesehatan masyarakat
3. Memantau dan mengevaluasi program
4. Melaksanakan riset
5. Mengidentifikasi masalah

Manfaat Data Surveilans Kesehatan Masyarakat

1. Menyediakan estimasi kuantitatif besarnya masalah kesehatan masyarakat
2. Potret riwayat alamiah penyakit
3. Mendeteksi epidemik
4. Dokumentasi distribusi dan penyebaran suatu peristiwa kesehatan
5. Memfasilitasi riset epidemiologis
6. Pengujian hipotesis
7. Mengukur penilaian pemberantasan dan pencegahan penyakit
8. Memantau perubahan dalam agen infeksius
9. Mendeteksi perubahan dalam praktek kesehatan
a. Data surveilans dapat menyediakan informasi mengenai manfaat berbagai teknologi dalam pelayanan kesehatan
b. Tingkat melahirkan anak dengan seksio-sesarea meningkat
c. Data bermanfaat dalam riset perencanaan
d. Data bermanfaat dalam memantau dampak seperti perubahan dalam praktek dan prosedur pada penyakit dan biaya yang dikaitkan dengan pelayanan kesehatan
10. Perencanaan
a. Data jumlah pengungsi
- Dimana tempat mereka mengungsi
- Jenis kelamin dan struktur umum
- Masalah kesehatan mereka
b. Data membantu petugas kesehatan merencanakan aktivitas pelayanan yang tepat, kontrol, dan pencegahan untuk populasi yang baru ini.

Faktor-Faktor yang Berkontribusi pada Surveilans Kesehatan Masyarakat di Masa Depan

1. Peranan Komputer
a. National Electronic Telecommunications System for Surveillance (NETSS)
b. Pertumbuhan akan terjadi dalam dinas kesehatan kabupaten dan petugas pelayanan kesehatan untuk surveilans rutin.
2. Peningkatan analisis statistik yang lebih canggih
3. Peningkatan manfaat media elektronik untuk diseminasi data surveilans
4. Peningkatan aplikasi konsep surveilans pada area baru praktek kesehatan masyarakat seperti penyakit kronik, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan pencegahan cedera
5. Peningkatan manfaat oleh ilmuwan dari data surveilans
6. Peningkatan manfaat surveilans oleh pembuat kebijakan pada semua tingkatan
7. Desentralisasi memungkinkan akses ke data dan manfaat data pada semua tingkatan termasuk komunitas, kabupaten, provinsi, dan seterusnya, tempat aktivitas harus dilakukan.

Tantangan Kritis

1. Jaminan manfaat surveilans kesehatan masyarakat
a. Harus mempunyai evaluasi yang teliti dari sistem surveilans kesehatan masyarakat
b. Surveilans harus menjadi suatu hal upaya ilmiah
c. Pengguna harus memahami manfaat data surveilans, aplikasinya dalam pengambilan keputusan, dan peranannya dalam pengidentifikasian peluang-peluang riset
d. Sistem harus dapat diakses ke semua tingkatan profesional kesehatan masyarakat
2. Teknologi komputer untuk efisiensi pengumpulan data, analisis dan peragaan grafik harus diaplikasikan
3. Perhatian aspek etika dan legal harus dibicarakan secara efektif
4. Prinsip surveilans harus diaplikasikan untuk pemunculan area kesehatan masyarakat
5. Mendidik masyarakat dan pembuat kebijakan pada manfaat, peranan, dan kepentingan surveilans kesehatan masyarakat
6. Menjadi luwes dalam perubahan praktek kesehatan masyarakat
8. Pembenaran berdasarkan atas biaya-keefektifan dan pertimbangan sumber yang ada

TINJAUAN SURVEILANS KESEHATAN MASYARAKAT

Unsur-Unsur Surveilans

1. Pengumpulan
2. Analisis
3. Interpretasi
4. Diseminasi

Komponen-Komponen Praktek Kesehatan Masyarakat

1. Surveilans
2. Riset: Epidemiologis, Perilaku (Behavior), dan Laboratorium
3. Pelayanan (Evaluasi Program)
4. Pelatihan

Istilah Surveilans Kesehatan Masyarakat

- Mendeskripsikan ruang lingkup (surveilans)
- Mengindikasikan konteks peristiwa yang terjadi (kesehatan masyarakat)

Tujuan Data Surveilans Kesehatan Masyarakat

1. Menilai status
2. Mendefinisikan posisi
3. Memonitor dan mengevaluasi program
4. Melakukan riset
5. Identifikasi masalah

Pertimbangan-Pertimbangan Masa yang Akan Datang

1. Komputer
2. Epidemiologis dan analisis statistik
3. Electronic Mail 
4. Aplikasi ke daerah baru
5.Surveilans sebagai suatu usaha ilmiah
6. Digunakan oleh ilmuwan dan pembuat kebijakan
7. Desentralisasi

Tantangan-Tantangan Kritis

1. Menjamin kemanfaatan
2. Teknologi komputer
3. Peduli etika dan legal
4. Aplikasu ke daerah-daerah baru
5.Mendidik publik dan pembuat kebikan
6.Fleksibel
7. Efektivitas biaya (cost effective)


Sabtu, 14 Mei 2016

TEKNIK PENGUMPULAN DATA OBSERVASI

Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
Di dalam penelitian dibutuhkan teknik pengumpulan data yang tepat.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara:
1. Berdasarkan Setting
a. Setting alamiah
b. Laboratorium dengan metode eksperimen
c. Di rumah dengan responden
d. Seminar, diskusi, dll.
2. Berdasarkan Sumber
a. Primer
b. Sekunder
3. Berdasarkan Cara
a. Pengamatan (observasi)
b. Wawancara (interview)
c. Angket (kuesioner)
d. Dokumentasi
e. Gabungan (triangulasi)

Pengertian Observasi

Alwasilah C. (2003: 211), observasi adalah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana uamh diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan reliabilitas. 
Bungin (2007: 115), observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.
Syaodih N. (2006: 220), observasi/pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Pentingnya Observasi dalam Penelitian Kualitatif

Alwasilah C. (2003: 214) menjelaskan perlunya observasi dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a. Perilaku responden secara alami sesungguhnya adalah manifestasi kode dan aturan dalam suatu budaya, bukan sekedar rutinitas kultural.
b. Tugas peneliti kualitatif adalah mengekplisitkan aturan dan kode itu dengan konteks keterjadian tingkat laku dalam persepsi emik para responden
c. Budaya

Kriteria dan Lingkup Observasi

a. Kriteria Observasi (Selltiz)
- Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara serius
- Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan
- Pengamatan dicatat secara sistemik dan dihubungkan dengan proporsi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian
- Pengamatan dapat dicek atau dikontrol mengenai keabsahannya

Observasi dapat menjadi teknik pengumpulan data secara ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat:
- Diabdikan pada pola dan tujuan penelitian yang sudah ditetapkan
- Direncanakan dan dilaksanakan secara sistematis, dan tidak secara kebetulan (accidental) saja
- Dicatat secara sistematis
- Validitas, reliabilitas, dan ketelitiannya dicek dan dikontrol

Spradley (Alwasilah C., 2002: 218) mengajukan 5 kriteria untuk memilih fokus observasi, yaitu:
- Minat pribadi (personal interest)
- Saran dan informan (suggestion by informants
- Minat teoritis (theoritical interest)
- Etnografis strategis (strategic ethnography)
- Ranah penghimpun (organizing domain)

Tahapan-Tahapan Observasi

a. Tahap Deskripsi
Merupakan tahap dimana si pengamat memasuki situasi sosial.
b. Tahap Reduksi atau Terfokus
Menentukan fokus, yaitu memilih diantara yang telah dideskripsikan.
c. Tahap Seleksi
Merupakan tahap mengurai fokus menjadi komponen yang lebih rinci. 

Manfaat Observasi Menurut M.Q. Patton

- Peneliti lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi
- Pengalaman langsung memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif
- Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau yang tidak diamati orang lain
- Peneliti dapat menemukan hal-hal diluar persepsi responden
- Peneliti tidak hanya dapat mengadakan pengamatan akan tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi.

Unsur-Unsur Observasi (Merriam (Alwasilah C., 2003: 215))

- Latar (setting)
- Pelibat (participant)
- Kegiatan dan interaksi (activity and interaction)
- Frekuensi dan durasi (frequency and duration)
- Faktor subti (subtle factors)

Sasaran Observasi:

- Ruang dan tempat
- Pelaku
- Kegiatan
- Benda atau alat
- Waktu
- Peristiwa
- Tujuan
- Perasaan

Macam Observasi

Macam observasi menurut Faisal S. (1990):
- Observasi berpartisipasi (participant observation)
- Observasi yang terang-terangan dan samar (overt observation and covert observation)
- Observasi tak berstruktur (unstructured observation)

Menurut Spradley, observasi terbagi dalam 5 bentuk:
- Tidak berpartisipasi
- Partisipasi pasif (passive participation)
- Partisipasi moderat (moderate participation)
- Partisipasi aktif (active participation)
- Partisipasi lengkap (complete participation)

Macam-Macam Teknik Observasi

1. Observasi Partisipatif
- Partisipasi pasif
- Partisipasi moderat
- Partisipasi aktif
- Partisipasi lengkap
2. Observasi terus terang atau tersamar
3. Observasi tak berstruktur

Kelebihan Observasi

- Peneliti mengetahui kejadian yang sebenarnya
- Peneliti dapat mencatat kebenaran yang terjadi
- Penelliti dapat memahami substansi
- Memudahan peneliti dalam memahami perilaku yang kompleks
- Bagi informan yang tidak memiliki waktu masih bisa memberikan kontribusi dengan mengijinkan untuk diobservasi
- Observasi memungkinkan pengumpulan data yang tiak mungkin dilakukan oleh teknik lain

Kekurangan Observsi

- Memakan waktu yang lama
- Tergantung pada kepiawaian pengamat
- Observer apalagi yang dikenal dan disegani bisa mempengaruhi perilaku partisipan
- Observer yang berperan serta kurang memiliki waktu untuk membuat catatan hasil pengamatannya
- Menghasilkan data yang banyak dan kadang-kadang tidak sistematis

Validitas dan Reliabilitas Observasi

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam rangka menjaga validitas dan reliabilitas observasi (Prodait, 2006):
- Peneliti selalu siaga dengan catatan lapangan. Catatan lapangan biasanya ditulis setelah observasi dan saran dibuat sedini mungkin.
- Mengobservasi dengan menggunakan suatu jadwal akan membantuk peneliti menekan ketidakpastian.
- Reliabilitas observasi berasal dari konsistensi pengamat.
 

TAHAPAN PENELITIAN KUALITATIF

Tahapan Penelitian Kualitatif

Menurut Pendapat Ahli
1. Bodgan menyajikan tiga tahapan yaitu: pra lapangan, lapangan, dan analisis intensif.
2. Kirk dan Miller menyatakan empat tahapan: invensi, temuan, penafsiran, dan eksplanasi.
3. Loflan dan Lofland ada 11 aspek: mulai dari tempat anda berada, menilai latar penelitian, masuk lapangan, bersama lepangan, mencatat dengan hati-hati, memikirkan tentang satuan, mengajukan pertanyaan, menjadi tertaruk, mengembangkan analisis, menulis laporan, dan membimbing bakat.
4. Creswell (1994) tahapan pendekatan kualitatif: the assumptions of qualitative design, the type of design, the researchers role, the data collection procedures, data recording procedures, data analysis procedures, verification steps, and the qualitative narrative. 
5. Miles dan Huberman langkah-langkah penelitian kualitatif: membangun kerangka konseptual, merumuskan permasalahan penelitian, pemilihan sampel dan pembatasan penelitian, instrumentasi, pengumpulan data, analisis data, matriks dan pengujian kesimpulan.
6. Memahami tahap penelitian kualitatif: menentukan permasalahan, melakukan studi literatur, penetapan lokasi, studi pendahuluan, penetapan metode pengumpulan data, analisis data selama penelitian, analisis data setelah, dan hasil.
7. Secara umum tahapan penelitian kualitatif: memilih topik kajian, instrumentasi, pelaksanaan penelitian, pengolahan data, dan hasil penelitian.

Metode Penelitian Kualitatif

Merupakan pendekatan yang temuan-temuan penelitiannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lainnya, prosedur ini menghasilkan temuan-temuan yang diperoleh dari data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan beragam sarana.

Memilih Topik Kajian

- Memilih topik dengan mengkaji paradigma dan fenomena empirik.
- Menentukan fokus inquiri.
- Melakukan survey pendahuluan.
- Kaji literature
- Kembangkan kategori sub kategori / unit analisis sub analisis.

Memilih Topik Kajian (Literatur Lain)

- Menentukan topik dengan mengkaji paradigma dan fenomena empirik.
- Menatapkan fokus empirik.
- Menentukan unit analisis/kategori, sub unit analisis / sub kategori.
- Mengembangkan pertanyaan inguiri.

Instrumentasi

- Menentukan teknik pengumpulan data
- Memilih informan dari tiap unit analisis
- Menyiapkan instrumen pedoman observasi/partisipasi/wawancara/studi dokumentasi
Catatan: Instrumen penelitian kualitatif adalah human instrument dan instrument utama penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri sebegai ujung tombak pengumpul data (key instrument).
Tahap instrument: observasi, partisipasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Pelaksanaan Penelitian

Tahapan:
a. Masuk lapangan (pengurusan perizinan, menemui gate keeper)
b. Berada di lapangan
c. Memilih dan memanfaatkan informan
d. Observasi partisipasi, wawancara, studi dokumentasi, triangulasi
e. Mempersiapkan catatan lapangan
f. Focus group discussion 

Pengolahan Data

a. Reduksi data
b. Display data
c. Analisis data

Analisis Data Kualitatif

- Analisis Domain
- Analisis Taksonomi
- Analisis Komponensial
- Analisis Tema Cultural

Hasil Penelitian

a. Mendeskripsikan dan membahas hasil penelitian
b. Kesimpulan
c. Keabsahan penelitian: kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan conformabilitas
d. Laporan hasil penelitian

METODE PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian:

- Kegiatan ilmiah, penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan
- Memecahkan suatu masalah
- Alat yang digunakan untuk mengungkap sesuatu di balik fenomena
- Upaya untuk mencari jawaban yang benar dan logis
- Aktifitas penelitian: tahapan yang terus menerus diikuti setiap langkahnya sehingga menghasilkan pengalaman dan wawasan baru.
- Menghasilkan pengetahuan sehingga semakin banyak alternatif pemecahan masalah
- Temuan-temuan penelitian mengungkap berbagai gejala atau praktek sehingga bila dikembangkan dan dianalisis dengan tepat maka praktek dan gejala yang saling berhubungan dan membentuk ikatan yang kokoh guna untuk memecahkan masalah dan membangun suatu praktek yang baik.

 Alur Berpikir Penelitian

Proses penelitian ilmiah harus memenuhi langkah-langkah:
- Masalah/pertanyaan penelitian
- Telaah teoritis
- Pengujian fakta
- Kesimpulan
 

Penelitian Sebagai Metodologi Ilmu

- Penelitian merupakan salah satu usaha menemukan pengetahuan ilmiah
- Pengetahuan (knowledge) adalah segala sesuatu yang kita ketahui yang jumlahnya sangat banyak dan beragam.
- Pengetahuan ilmiah atau ilmu (science) merupakan pengetahuan yang mengikuti aturan-aturan ilmiah.

Sumber Ilmu Pengetahuan (Kneller)

- Revealed Knowledge
- Intuitive Knowledge
- Rational Knowledge
- Empirikal Knowledge
- Authoritative Knowledge

Penelitian Sebagai Metodologi Ilmu

  

Struktur Ilmu

Ilmu terdiri dari:
- Fakta
- Konsep
- Generalisasi
- Teori

Kegunaan Teori

- To understand, peneliti dapat mengerti fenomena empirik.
- To describe, mendeskripsikan secara cermat dan utuh.
- To explain, apabila peneliti sudah menjelaskan ia dapat mengontrol atau mengevaluasi suatu fenomena dan dapat membuat prediksi terhadap hasil-hasil temuan empirik.

Pengertian Metode Penelitian Kualitatif

Merupakan penelitian yang meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (lawannya eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Dalam penelitian kuantitatif peneliti menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data atau mengukur status variabel yang diteliti, sedangkan dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrument.
 Penelitian kualitatif menekankan pada kualitas atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang atau jasa. Dieksplorasi dan diperdalam dari suatu fenomena sosial atau suatu lingkungan sosial yang terdiri atas pelaku, kejadian, tempat dan waktu.

Social Setting

  


Jenis Penelitian Kualitatif

- Biografi
- Fenomenologi
- Grounded Theory
- Etnografi
- Studi kasus

Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif

Tiga hal perbedaan antara metode penelitian kualitatif dengan kuantitatif:
1. Perbedaan Aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.
Aksioma Kualitatif itu:
- Realitas: apa adanya (tidak dimanipulasi)
- Hubungan peneliti dengan yang diteliti: tidak terpisah tapi peneliti masuk dan menjadi bagian dari apa yang diteliti
- Hubungan variabel: suatu kesatuan, tidak dapat dipisahkan
- Generalisasi: tidak bisa digeneralisir, berlaku setempat namun dapat diaplikasikan pada seting sosial yang hampir sama.
- Pengaruh nilai: ada

Karakteristik Penelitian

- Dilakukan pada kondisi yang alamiah
- Lebih bersifat deskriptif
- Lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome
- Analisa data secara induktif
- Lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati)
- Penelitian kualitatif menjadikan makna sebagai yang esensial
- Penelitian kualitatif menjadikan fokus studi sebagai batas penelitian
- Penelitian kualitatif desain awalnya bersifat tentatif dan verifikatif
- Penelitian kualitatif menggunakan kriteria khusus untuk ukuran keabsahan data
- Penelitian kualitatif untuk kepentingan grounded theory

Hal-Hal Esensial dalam Penelitian Kualitatif

- Desan penelitian
- Permasalahan
- Teori yang digunakan
- Data yang dikumpulkan
- Sumber data: natural setting (seting alamiah)
- Populasinya: situasi sosial berdasarkan focus study
- Sampel: kasus yang kaya informasi untuk diteliti secara mendalam yang objeknya berupa narasumber/informan yang diperoleh secara purposive dan snowball sampling.
- Instrimen penelitian: peneliti adalah key instrument
- Teknik pengumpulan data
- Analisis data
- Tingkat kepercayaan penelitian

Perbedaan Proses Penelitian

Kuantitatif : Linier
Kualitatif : Sirkuler

Proses Penelitian Kuantitatif

- Bertolak dari studi pendahuluan (premilinary study) yaitu betul-betul masalah
- Supaya dapat menggali masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi.
- Linier: langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran.

Proses Penelitian Kualitatif

- Peneliti akan tahu setelah memasuki objek, dengan cata membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar berfikir dan melihat objek dan aktifitas orang di sekelilingnya, melakukan wawancara dan sebagainya.
- Hasil akhir: bukan hanya sekedar menghasilkan data dan informasi, tetapi data dan informasi yang bermakna, bahkan menghasilkan hipotesis/ilmu baru untuk pemecahan masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia.
- Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan kualitatif (deskriptf, reduksi, seleksi) dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan berbagai sumber.

 Pendekatan Kualitatif

- Belum pernah: penelitian kualitatif
- Ingin mengembangkan basic research
- Hasilnya diungkapkan dengan kata-kata (deskriptif-sujektif)
- Trend sekarang adalah metodologi kualitatif
- Penelitian kualitatif galian datanya (masalah) lebih mendalam
- Lebih banyak sumber dan literatur
- Data yang diperoleh lebih valid
- Interaksi langsung dapat lebih mendalam, objektivitas lebih terpelihara
- Mempelajari perilaku manusia

Pendekatan Kuantitatif

- Data dapat diolah dengan statistik, sehingga kesumpulan yang diambil lebih objektif
- Pengolahan data lebih objektif. Dengan memakai statistik pengolahan lebih sederhana
- Agar penelitian lebih terfokus
- Instrument pengumpulan data disusun berdasarkan teori
- Proses penelitian dapat dilaksanakan lebih cepat
- Logika induktif-penarikan kesimpulan dari sampel untuk populasi
- Jangkauan wilayah penelitian lebih luas

Masalah, Fokus dan Judul Penelitian

Pengertian Masalah
Masalah merupakan penyimpangan:
- Apa yang seharusnya vs. apa yang terjadi
- Teori vs. praktek
- Aturan vs. pelaksanaan
- Rencana vs. pelaksanaan
- Pengalaman masa lampau vs. sekarang
- Harapan vs. kenyataan 

Masalah dalam Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti masih remang-remang, bahkan gelap, kompleks, dan dinamis. Dalam penelitian kualitatif, 3 kemungkinan terhadap masalah yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian:
- Masalah yang dibawa oleh peneliti tetap; sehingga sejak awal sampai akhir penelitian sama.
- Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang.
- Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total, sehingga harus ganti masalah.
 
Fokus Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Pembatasan dalam penelitian kuantitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasibilitas masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dan waktu.
Spradley dalam Sanapiah Faisal (1988) mengemukakan 4 alternatif untuk menetapkan fokus, yaitu:
1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.
2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing domain.
3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek.
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada.

Bentuk Rumusan Masalah
Tiga bentuk rumusan masalah, yaitu rumusan masalah deskriptif, komparaitf dan asosiatif.
- Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengungkapkan atau memotret siatuasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
- Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu dibandingkan dengan yang lain.
- Rumusan masalah asosiatif atau hubungan adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkontruksikan hubungan antar situasi sosial atau dimain satu dengan yang lainnya.

Judul Penelitian Kualitatif
Judul dalam penelitian kualitatif pada umumnya disusun berdasarkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan demikian judul penelitiannya harus sudah spesifik dan mencerminkan permasalahan dan variabel yang akan diteliti. Judul penelitian kualitatif digunakan sebagai pegangan peneliti untuk menetapkan variabel yang akan diteliti, teori yang akan digunakan, instrumen penelitian yang dikembangkan, teknik analisis data, serta kesimpulan.

Kapan Metode Kualitatif Digunakan?

- Bila masalah belum jelas, masih remang-remang atau mungkin masih gelap.
- Memahami makna di balik data yang tampak.
- Untuk memahami interaksi sosial.
- Memahami perasaan orang.
- Untuk mengembangkan teori.
- Untuk memastikan kebenaran data.
- Meneliti sejarah perkembangan.
Penelitian kualitatif tidak hanya sebagai upaya mendeskripsikan data tetapi deskripsi tersebut merupakan hasil dari pengumpulan data yang shahih yang dipersyaratkan kualitatif yaitu wawancara mendalam, observasi, partisipasi, studi dokumen, dan melakukan triangulasi.

Apakah Metode Kualitatif dan Kuantitatif Dapat Digabungkan?

Metode kualitatif dan kuantitatif keberadaannya tidak perlu dipertentangkan karena keduanya saling melengkapi.
Kuantitatif untuk meneliti masalah yang sudah jelas latar belakangnya dan umumnya dilakukan pada populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang mendalam. Kuantitatif untuk menguji hipotesa/teori.
Kualitatif meneliti masalah yang belum jelas, dilakukan pada lingkup sosial yang tidak luas sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan bermakna sehingga cocok untuk menemukan hipotesa/teori

Jangka Waktu Penelitian Kualitatif

- Pada umumnya waktu penelitian kualitatif cukup lama karena tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan.
- Susan Stainback: "Tidak ada cara yang mudah untuk menentukan berapa lama penelitian kualitatif dilaksanakan, pada umumnya penelitian dilaksanakan dalam tahunan".
- Lamanya penelitian bergantung pada keberadaan sumber data, interes dan tujuan penelitian selain itu juga akan tergantung pada cakupan penelitian, dan bagaimana peneliti mengatur waktu yang digunakan.